Nasib SMA PGRI Tembilahan Kian Merana, Alumni Meminta Pemerintah Setempat Jangan Tutup Mata

INHILNEWS.COM : TEMBILAHAN-Nasib Sekolah Menengah Atas (SMA) PGRI Tembilahan yang dimiliki satu-satunya Kabupaten Inhil kian memprihatinkan. Pada tahun ajaran baru 2020/2021 ini saja tidak mendapatkan siswa sama sekali dan kini hanay tinggal siswa kelas XII itupun hanya tinggal 20 siswa.
Ali Akbar salah satu alumni SMA PGRI Tembilahan mengaku turut sedih dan prihatin atas kondisi sekolahnya tepat ia menuntut ilmu dulu tidak mendapat siswa sama sekali di 2 tahun terakhir ini.
“Iya Penyebabnya tentu banyak, bisa karena tidak dimininati oleh masyarakat lagi yang lebih memlihi negeri dari pada swasta. Termasuk bisa jadi semua lulusan SMP sederajat di daerah sekitarnya sudah tertampung di sekolah negeri, mengingat sekolah di SMA negeri memang di Tembilahan kian banyak ditambah aturan PPDB tidak memihak kepada sekolah swasta,” katanya saat diminta tanggap terkait SMA PGRI saat ini, Minggu (27/9/2020).
Terkait hal itu Ali meminta kepada Pemerintah setempat baik itu pihak DPRD maupun Pemkab Inhil agar peduli nasib sekolah swasta khususnya SMA PGRI yang merupakan sekolah swasta tertua di Inhil bahkan telah banyak mencetak generasi yang sukses dan membaggakan untuk Inhil karena SMA PGRI butuh bantuan kita semua tertuama pemerintah setempat jangan biarkan SMA PGRI menjadi sekolah swasta yang merana. Karena sepi peminat dan nyaris tidak ada siswa.
Senada disampaikan Fadil yang juga alumni SMA PGRI angkatan tahun 2009/2010 meminta pemerintah khusunya Bupati dan Ketua DPRD Inhil jangan tinggal diam meski SMA kini diambil alih kewenanganya oleh provinsi namun SMA PGRI Tembilahan berada di Inhil tentunya ini harus kita tanggap dan segera ada solusinya demi tetap adanay SMA PGRI di tanah serbiu parit ini.
“ Semgoa saja pemerintah Inhil tidak menutup mata dan mau peduli sekolah-sekolah swasta yang ada di Inhil terutama SMA GPRI Tembilahan karena meski SMA kini diambil alih oleh Provinsi namun kontribusi pemerintah setempat pastinya sangat diharapkan dalam kebijakannya memihak sekolah swasta” Tegasnya.
Ditempat terpisah Kepala SMA PGRI Tembilahan, Yaswar Aprilian SE MM mengaku hanya bisa pasrah dimana tahun ajaran 2020/2021 pihaknya tidak kebagian siswa meningat kebijakan provinsi terkait PPDB dimasa pandemi ini kemarin diperpanjang sehingga kemarin ada sempat daftar 7 orang namun negeri masih buka maka siswa yang daftar tersebut memilih sekolah negeri.
“ Iya kita bisa apa karena itu hak masyarakat memilih, namun kita tetap terus berjuang dan berharap pemerintah baik provinsi maupun kabupaten dapat membantu SMA PGRI kedepannya karena kita tidak ingin SMA PGRI hanya tinggal nama “ Tegasnya.