BeritaIndragiri HilirPendidikan

Rela Berpisah Dengan Keluarga Demi Mengabdi di sekolah Perbatasan

Pulau Burung– Meski baru mengabdi hampir selama 5 tahun dalam dunia pendidikan, seorang guru yang lulus CPNS tahun 2019 ditempat daerah terpencil dan dengan medan yang berat untuk dilalui bahkan diperbatasan ini antara Inhil dengan Pelalawan bahkan tinggal menyeberang bisa ke Provinsi Kepri ini patut menjadi inspirasi.

Guru tersebut adalah Ahmadi SPd, perjuangan pria yang kini tinggal di Dusun Penyeruk, Desa Sungai Danai, Kecamatan Pulau Burung ini bukanlah perkara yang mudah selain harus berpisah dengan keluarga tercinta demi tugas mencerdaskan anak bangsa juga harus kuat hidup mandiri dikampung orang, ia harus menuju ke tempatnya mengajar yang berada di pedalaman, yakni SDN 006 Sungai Danai.

Demi memberikan pendidikan pada anak-anak desa di kawasan pedalaman tersebut yang masuk kategori 3T. Guru yang sukses meraih juara 3 GTK Dedikatif tingkat Provinsi Riau tahun 2023 ini setiap harinya harus dihadapkan pada tantangan yang penuh risiko. Selain harus melewati aliran sungai 3 sampai 4 jam mengunakan spedbot, sang guru juga harus melanjutkan perjalan melewati jalur darat yang terjal memakan waktu 2-3 jam itupun kalau tidak hujan baru sampai dilokasi sekolah.

Menurut Ahmadi, sejak ditugas ditahun 2019 dirinya sangat terkejut mengingat sekolah ini hanya di isi hanya 1 guru sedangkan mengajar ada 6 kelas dengan total siswa 23 orang.

” Saya kaget awal ditugaskan disini selain perjuangan rute perjalanan menuju sekolah yang luar biasa tapi sedihnya lagi sekolah ini hanya ada 1 guru dia kepala sekolah dia guru dan TU semua merangkat, dan saya pun bersyukur ditugas disini untuk membantu” ceritanya.

Sambungnya setelah 2 tahun mengabdi baru ada tambahn guru kini sekolahnya itu memiliki 4 guru 3 PNS 1 guru P3K itupun setiap guru kini mengajar masing-masing 2 kelas.

Oleh karena itu, Ahamdi mengungkapkan, dirinaya tetap bersyukur meski mengabdi di perbatasan dan pedalaman wilayah 3T sebab baginya semua ini karena ibadah dalam memberikan yang terbaik untuk anak bangsa dan baginya dimanapun mengabdi yang penting bisa kreatif dan inovatif serta mmapu bersiang

Hal itu dibuktikannya walau berada diwilayah 3T dia menjadi salah satu guru penggerak bagi sekolah itu yang ditunjuk langsung oleh kementerian pendidikan RI.

“Hingga kini, saya hanya bisa menetap di desa in iwalau harus berpisah dengan keluarga karena mengingat disini semua serba terbatas bahkan saya dibangunkan rumah oleh warga setempat apa adanya kalau pun harus pulang pergi sangat besar diongkos makanya saya lebih menetap disini” ujarnya.

Meski sudah hampir 5 tahun mengabdi di dunia pendidikan, namun Ahmadi berharap pemerintah tetap mengutamakan pengankatan guru yang ada didaerah terutama ditepatkan di daerah 3T mengingat masih banyak kekurangan guru di daerah pedalaman Inhil yang perlu pasukan tenaga pendidik.

“ Semoga kami selalu diberikan kesehatan agar selalu bisa berbuat dan berkontribusi dalam mendedikasikan diri kami didunia pendidikan, disekolah kami khususnya.
Karena biasanya kalau sudah mengikuti kegiatan di pusat desa atau di kecamatan, pulangnya selalu terbaring tepar di atas kasur karena perjalannya yang luar biasa. Dan semoga tenaga pendidik di sekolah kami bertambah.
Serta mudah-mudahan ada perhatian dari pemerintah akan kondisi sekolah kami, serta jalan yang harus kami lalui” harapnya.

Related Articles

Back to top button