Religi

Rasulullah Menyatakan Sebaik-baiknya Manusia Adalah yang Mempunyai Hati Al-Makhmum, Apa Artinya Ya?

InhilNews – MENJAGA hati adalah hal yang sangat berat, jika ia sering digunakan untuk mengingat Allah maka hatinya akan suci, jika seseorang sujud dan berdoa di dalam sujudnya maka hatinya akan memancarkan secercah cahaya.

Inilah hati seorang mukmin, sebagaimana diceritakan oleh Zaid Ibn Aslam (W. 136 H) tatkala ada seorang sahabat bernama Abu Dujjanah (W. 12 H) ketika sedang sakit, dijenguk oleh para sahabatnya wajahnya begitu riang dan gembira.

Kemudian beliau ditanya kenapa wajahmu begitu gembira?

Beliau menjawab: saya tidak pernah memperhatikan amalan saya sedikitpun kecuali dua hal, (1) saya tidak berbicara yang tidak bermanfa’at, (2) hatiku kepada setiap orang muslim selalu merasa tenang dan damai. (Lihat: Jaami’ul ‘Uulum Wal Hikam, Ibn Rajab al-Hambali, Hal. 116).

Rasulullah pernah mengeluarkan nasehatnya, sebaik-baiknya manusia adalah yang mempunyai hati al-makhmum dan lisan yang senantiasa berbicara jujur dan benar, sahabat bertanya apa itu hati yang makhmum? At-Taqi an-Naqi, yaitu yang tidak menyimpan dosa, melampaui batas dan hasad (iri hati). (HR. Imam al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman, Jilid: 4/205).

Fudhoil Ibn ‘Iyadl (W. 187 H) mengatakan, kami belum pernah menjumpai orang yang sampai pada tingkatan tertinggi karena banyaknya puasa juga salat. Akan tetapi, kami menjumpainya tatkala ia mampu berlapang dada, hatinya terjaga, dan mampu menjadi penasehat yang baik. (Lihat: Fashl Khitob Fiz Zuhd Wa Roqooiq Wal Aadab, Jilid: 1/884).

Abu Abbas as-Sayyari (W. 342 H) mengatakan, barangsiapa yang mampu menjaga hatinya kepada Allah dengan penuh kejujuran, maka Allah akan menjadikan setiap ucapannya adalah hikmah. (Lihat: Hillu Rumuz Wa Kayful Kunuz, h. 178).

Namun jika hati tertutup, setiap melihat kebatilan ia anggap itu sebuah kebenaran dan melihat kebenaran ia anggap itu sebuah kebatilan.
Editor: H. D. Aditya
Sumber :http://www.galamedianews.com

Related Articles

Back to top button