dr Imai Indra SpAN, putra terbaik Inhil Gugur Melawan Covid di Rumah Sakit Umum dr.Zainoel Abidim Banda Aceh

INHILNEWS.COM, TEMBILAHAN – dr Imai Indra SpAN, putra terbaik Inhil Gugur Melawan Covid di Rumah Sakit Umum dr.Zainoel Abidim Banda Aceh. Hal tersebut diterima redaksi melalui dari kakak almarhum Imdiarni yang berada di Jalan Sapta marga Kecamatan Tembilahan Hulu Rabu (02/08/2020)
dr Imai Indra SpAN, pernah mengenyam bangku sekolah di Tembilahan,
Berdasarkan sumber media aceh Keluarga besar Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh berduka.
Seorang dokter ahli anestesi (pembiusan) di RSUZA Banda Aceh, yakni dr Imai Indra SpAN, dikabarkan meninggal dunia pagi ini, Rabu (2/9/2020) setelah lebih dari dua minggu dirawat akibat terinfeksi Covid-19.
Pria ini merupakan korban jiwa pertama Covid dari kalangan dokter di Aceh.
Dokter Imai Indra mengembuskan napas terakhir pukul 09.40 WIB di Ruang Respiratory Intensive Care Unit (RICU) RSUZA Banda Aceh.
Beberapa teman sejawat almarhum menyampaikan kabar duka itu kepada Serambinews.com pagi ini. Salah satunya, dr Aslinar SpA yang juga berdinas di RSUZA Banda Aceh dan sudah sembuh dari Covid-19.
grup WhatsApp (WA) IDI Aceh maupun di GWA Green Black HMI Aceh kabar duka tersebut tersiar pukul 10.00 WIB, hanya 20 menit setelah dr Imai tutup usia. Soalnya, dr Imai dulunya adalah aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Banda Aceh dan hingga akhir hayatnya merupakan anggota IDI Banda Aceh.
Direktur RSUZA Banda Aceh, Dr dr Azharuddin SpOT yang ditanyai Serambimews.com pagi ini mengakui bahwa dr Imai Indra sudah berpulang ke rahmatullah sebagai pasien Covid-19.
Saat berkomunikasi dengan Serambimews.com kemarin sore, Dr Azharuddin sempat menyinggung kondisi dr Imai.
“Benar, dr Imai sempat henti jantung, alhamdulillah bisa tertolong saat itu. Kita doakan bersama agar dr Imai Allah sembuhkan kembali,” tulis Dr Azharuddin melalui WA kepada Serambinews.com pukul 17.17 WIB kemarin.
Paginya Serambimews.com mendapat kabar bahwa seusai subuh kemarin kondisi dr Imai memburuk saat dirawat. Detak jantungnya bahkan sempat terhenti beberapa detik, seperti dikatakan Dr Azharuddin. Namun, kondisi kritis itu berhasil diatasi tim dokter yang merawatnya di RICU RSUZA Banda Aceh.
Saat berkomunikasi dengan Serambimews.com kemarin sore, Dr Azharuddin sempat menyinggung kondisi dr Imai.
“Benar, dr Imai sempat henti jantung, alhamdulillah bisa tertolong saat itu. Kita doakan bersama agar dr Imai Allah sembuhkan kembali,” tulis Dr Azharuddin melalui WA kepada Serambinews.com pukul 17.17 WIB kemarin.
Paginya Serambimews.com mendapat kabar bahwa seusai subuh kemarin kondisi dr Imai memburuk saat dirawat. Detak jantungnya bahkan sempat terhenti beberapa detik, seperti dikatakan Dr Azharuddin. Namun, kondisi kritis itu berhasil diatasi tim dokter yang merawatnya di RICU RSUZA Banda Aceh.
Namun, pagi ini nyawa dr Imai tak tertolong setelah lebih dari dua minggu berjuang melawan rongrongan virus corona.
Pria putih ganteng ini berasal dari Riau dan merantau ke Aceh untuk kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Ia juga dosen di almamaternya dan mengabdi di RSUZA Banda Aceh sebagai ahli anestesi.
Imai meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Ketiga orang terkasihnya ini pun terinfeksi Covid-19 juga dan sedang dirawat di Poliklinik Pinere RSUZA Banda Aceh.
Selamat jalan, dr Imai Indra, pahlawan kemanusiaan di masa pandemi, yang pergi ketika pandemi belum usai.
Sumber : Serambinews.com
Editor. : Prabu Suryadhana